Jumat, 02 Mei 2014

Intruksi dasar dalam penulisan bahasa C (#include dan #define)


Selamat malam kawan - kawan pendekar solder, gimana sehat?. Alhamdulillah pada kesempatan ini akhirnya saya bisa kembali berbagi dengan kawan pendekar solder, setelah beberapa minggu kemarin disibukan dengan Ujian Akhir Semester (UAS) dan mengerjakan project dari kawan kita (kang hadi- batam dan a angga-bandung) dan alhamdulillah  projectnya telah selesai. kawan diwaktu istirahat pulang kerja ini saya akan mencoba berbagi sedikit mengenai beberapa intruksi dan cara penulisan dasar bahasa C.
Pada postingan sebelumnya telah diuraikan mengenai Struktur penulisan program bahasa C, kalau kita lihat di contoh programnya mungkin ada beberapa yang belum mengerti maksud dari intruksi tersebut, nah pada kesempatan ini saya akan mencoba menjelaskannya secara singkat. Kita langsung saja ke TKP.


Simbol Pagar ( # ).    
Dalam pembuatan program bahasa C kita pasti sering menemukan simbol ini, biasanya ketika mendefinisikan sebuah variable. Simbol “ # ” dinamakan “Preprocessor”, simbol ini digunakan untuk memasukan text dari file lain (header file), dan juga digunakan untuk mendefinisikan macro sebuah variable.
Contoh penggunaan #
#include : memasukan atau menyertakan file lain dengan program yang kita buat, file yang dimasukan/lampirkan berupa header file (nama file .h), dalam header file biasanya berupa file library program.  
            Contoh penggunaan dalam program:





# Define :
“#define” digunakan untuk mendefinisikan sebuah variable (pin input - output dll) dengan nama variable baru, fungsi mendefinisikan variable ini agar dalam pembuatan program kita lebih mudah mengingat nama variablenya, dari itu usahakan dalam mendefinisakan sebuah variable gunakan nama variable yang mencerminkan fungsinya. Sehinga ketika kita menganilisa program akan lebih mudah memahaminya.
 Contoh:         
Ketika kita mempunyai input sensor, kemudian sensor itu tersambung dengan PINA.0.
#define             sensor              PINA.0

Ketika output kita misalkan menggunakan lampu dan berada di PORTC.0:
#define             lampu              PORTC.0

atau mendefinisikan nilai 0 dan 1, ketika input atau output bernilai 0 adalah aktif, sementara 1 tidak aktif:
#define             ON                  0
#define             OFF                1

Ketika sudah didefinisikan kita bisa menggunakan variable tersebut. Misalkan untuk menyalakan atau mematikan lampu kita bisa menuliskan programnya seperti ini:
lampu=ON;
lampu=OFF;

sekarang coba bandingkan dengan program seperti ini:
PORTC.0=0;
PORTC.0=1;
Lebih mudah mana dalam menganalisanya?, bayangkan jika variablenya itu ratusan pula.. he…

Bagaimana kawan pendekar solder, ngertikan maksud saya, he… semoga saja bisa dimengerti, kalau belum mengerti juga, coba baca sekali lagi, kalau masih belum ngerti juga kawan – kawan jangan putus asa tanya aja dikolom komentar atau hubungi saya juga boleh. yaudah kalau begitu sekian dulu ya kawan - kawan sampe ketemu lagi… wasalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar